Marga Sebagai Simbol Identitas: Studi Kasus Pada Masyarakat Batak di Kota Palangka Raya

  • Dormauli Harianja UPR Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso Palangka Raya
  • Joni Rusmanto UPR Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso Palangka Raya
  • Sontoe Sontoe UPR Tunjung Nyaho Jalan Yos Sudarso Palangka Raya
Keywords: Marga, Identitas, Batak, Solidaritas

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana peran marga berfungsi sebagai lambang identitas dalam komunitas Batak yang berada di kota Palangka Raya. Dengan pendekatan kualitatif serta metode studi kasus, data diperoleh melalui wawancara mendalam, observasi, dan kajian dokumen dari anggota komunitas Batak yang beragam dan menetap di Palangka Raya. Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa marga tidak hanya sekedar sebagai indikator garis keturunan, melainkan juga berperan sebagai dasar untuk membangun rasa solidaritas, melestarikan tradisi, dan memperkuat jaringan sosial melalui pembentukan organisasi marga (punguan). Aktivitas seperti martarombo dan penerapan filosofi Dalihan Na Tolu masih dilakukan untuk menjaga nilai-nilai budaya Batak diteruskan secara generasional melalui keluarga dan komunitas, serta dikuatkan melalui aktivitas rutin dalam punguan. Strategi untuk menjaga identitas juga mencakup penggunaan bahasa Batak, pelaksanaan tradisi, serta penyesuaian sosial di lingkungan yang baru. Penelitian ini menekankan pentingnya marga sebagai simbol identitas yang dapat memperkuat rasa solidaritas dan keberadaan masyarakat Batak di perantauan.

References

Surbakti, I. R., Lasut, J.J., & Purwanto, A. (2023). Proses Integrasi Mahasiswa Suku Batak Dalam Masyarakat Kota Manado. Jurnal Ilmiah Society, 3(2), 1-7.

Silaban, D.E., & Defrianti, D. (2021). Migrasi Suku Batak Toba ke Kota Jambi 1961-2018. Jurnal Siginjai, 1(1), 72-84.

Vergouwen, J.C. (2004). Masyarakat dan Hukum Adat Batak Toba. Yokyakarta: PT.LkiS Pelangi Aksara.

Siburian, H. R., & Hidir, A. (2023). Solidaritas Marga Batak Toba di Perantauan (Studi Kasus Kota Pekanbaru, Riau). Jurnal Pendidikan dan Konseling, 5(1), 5851-5858.

Sipahutar, N. A., Saleh, S., & Hati, S. T. (2024). Nilai-Nilai Pendidikan Sosial Dalam Larangan Perkawinan Sesama Marga Batak Mandailing di Desa Sibito Kecamatan Aek Natas Kabupaten Labuhan Batu Utara. Ijtimaiyah Jurnal Ilmu Sosial dan Budaya, 8(2).

Manalu, R. (2023). Perkawinan Satu Marga (Perkawinan Adat Batak Angkola Di Kecamatan Sipirok Kabupaten Tapanuli Selatan Sumatera Utara). Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 9(13), 561-570.

Harahap, S. M. (2022). Marga Dan Perannya Pada Masyarakat Batak Angkola. Studi Multidisipliner: Jurnal Kajian Keislaman, 9(2), 121-34.

Bangun, W., & Sabariah, D. (2021). Mangain Marga (Pemberian Marga Kepada Orang Non Batak Dalam Perkawinan Adat Batak Toba di Kota Dumai). Universitas Sumatera Utara.

Siagian, D., Ranto, R., & Saputri, R. A. (2021). Politik Identitas: Strategi Negosiasi Marga dalam Pernikahan Amalgamasi pada Etnis Batak dan Melayu. Jurnal Studi Inovasi, 1(3), 80-85.

Dawalo, I. P. R., Yudana, I. M., & Surjana, I . P. W. M. (2023). Larangan Perkawinan Sesama Marga Parna Dalam Hukum Adat Batak Toba (Studi Kasus di Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi). Jurnal Media Komunikasi Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan, 5(1), 31-38.

Romdona, S., Junita, S. S., & Gunawan, A. (2025). Teknik Pengumpulan Data: Observasi, Wawancara, dan Kuesioner. Jisosepul: Jurnal Ilmu Sosial Ekonomi dan Politik, 3(1), 39-47.

Sihombing, R. M. T., Nurman, S., Indrawadi, J., & Dewi, S. F. (2024). Martarombo dalam interaksi sosial generasi muda Suku Batak Toba. Journal of Education, Cultural and Politics, 4(3), 642-647.

Published
2025-06-02